startMiner - free and simple next generation Bitcoin mining software

Friday, June 6, 2014

My Holiday...




     Minggu ini aku akan menceritakan tentang liburan ku minggu kemarin. Sebenarnya di liburan itu aku ingin pulang ke kampung halaman ku di kuningan, bertemu dengan keluarga ku. Namun, mungkin takdir menyuruh ku untuk tetap berlibur di sini. Dengan berbagai alasan dan pertimbangan  akhirnya aku memutusan untuk tetap berlibur selama seminggu di sini. Waktu itu Senin  25 november 2013,  Aku berencana akan berlibur ke suatu tempat wisata bersama teman ku di yogyakarta ini. Tepatnya Candi Prambanan. Sebenarnya aku merencanakannya  jauh hari sebelum liburan ini tiba. Namun, plan kami selalu berubah, dan akhirnya baru terlaksana pada hari itu. Kami berencana untuk berangkat pada pukul 08.00  namun ketika teman ku datang ke rumah ku, kami malah ke asyikan mengobrol membahas anime yang sama – sama kami sukai (singeki no kyujin) sampai akhirnya tak terasa sudah pukul 10.00. Tak berlama - lama  Kami pun bergegas  pergi dengan menggunakan bus Trans Jogja untuk dapat sampai ke tempat tujuan kami. Itu adalah bus milik pemerintah yogyakarta yang memang sudah di peruntukan untuk masyarakat maupun tourist mengelilingi kota yogyakarta. Dengan ongkos yang sangat murah kita sudah bisa berkeliling kota jogja dengan bus ini. Bagaimana tidak,  kita hanya perlu membayar satu kali di shelter bus pertama sebesar Rp.3000,- /orang. Dan kita sudah bisa bebas berkeliling  kota jogja. Namun memang, untuk tujuan tertentu, kita harus transit ke bus yang lain untuk dapat sampai ke tujuan kita tersebut. Tapi kita tak perlu membayar dua kali seperti pada bus angkutan kota yang lainnya. Sampainya aku dan teman ku di shelter bis terakhir, tepatnya di depan pagar pembatas Candi Prambanan, kita sudah di sambut oleh para kusir kreta andong yang bersedia mengantar kami ke dalam candi tersebut, wajar saja jarak dari shelter bus kami ke pintu masuk masih sekitar ±200 - 300 meter dan nampakya memang lebih asyik menggunakan jasa andong ini. Namun kita tidak menaikinya,kita berniat untuk jalan kaki saja. Ngirit ongkos juga sih, hehe... Namun memang saat itu sudah pukul 11.45 dan sudah waktunya untuk shalat dzuhur. Kami mampir ke masjid dekat shelter bus yang kami tumpangi dan shalat dzuhur disana, setelah itu kami melanjutkan perjalanan. Merasa lapar, sebelum sampai di pintu gerbang kami mampir di sebuah warung angkringan untuk mengisi perut kami, saat itu aku hanya memakan 2 bungkus nasi  kucing @Rp.2000,- dan 2 gorengan @Rp.500,- jadi totalnya buat makan aku menghabiskan uang Rp.5000,-.
Melanjutkan perjalanan kami menyusuri pagar pembatas candi, lalu menemukan pintu masuk yang hanya seperti gerbang kecil yang terbuka. Tadinya kami mengira memang itu pintu masuknya, namun ternyata itu hanya pintu masuk parkiran saja. Di dalam sudah menunggu loket pembelian  tiket untuk masuk kawasan candi. Kandas sudah harapan kami untuk masuk candi dengan gratis.... L hehe J. Di loket pembelian tiket kami di suguhi tawaran 2 tiket. Candi Prambanan atau paket Prambanan-Ratu Boko. Yang masing – masing harganya Rp.30.000,- dan Rp.45.000,- . Kami tertarik untuk mengunjungi semua candi,  Jadi kami mengabil paket prambanan – ratu boko. Setelah membeli tiket, kami di antar masuk ke dalam kawasan candi dan sudah di tunggu oleh mobil yang akan mengantar jemput kami ke tujuan pertama, yaitu candi Ratu Boko. Konon candi ini adalah cikal bakal Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Tempatnya terletak 2 km arah selatan candi prambanan, 18 km arah timur kota yogyakarta dan terletak di atas bukit yang merupakan kelanjutan pegunungan seribu seluas ± 250.000m² dengan ketinggian ± 195.97 m. Sampai di sana sebelum masuk kawasan candi, kami di pakaikan kain sarung batik yang juga menambah rasa seperti pada jaman kerajaan dulu saat masuk candi. Sepanjamg perjalanan kami terkagum - kagum dengan suasana di sana. Namun, sayang akibat gempa berkekuatan 5,6 SR 2006 silam, beberapa candi sudah hancur tidak seperti semula. Saat itu kami sangat menyayangkannya. Ingin rasanya aku berada di 13 abad yang lalu ketika candi ini berada pada masa jayanya... Namun itu mustahil bagi ku. Aku hanya bisa menikmati sisa - sisa reruntuhan candi yang kini ada. 




Di Candi Ratu Boko ini, kami menjumpai gapura candi, candi pembakaran, kolam pemandian kuno, pendopo candi, juga gua petapaan yang di sana ada 2 gua yaitu gua lanang dan gua wadon. Juga ada tempat peribadatan yang di pakai untuk menyembah dewa.
Puas bekeliling Ratu Boko kami pun beranjak ke candi prambanan. Saat itu kami di temani dengan rintik hujan dan para tourist asing dari berbagai negara. Ada china, thailand, french dan yang lainnya. Mereka di dampingi oleh pemandu wisata mereka masing – masing. Kami hanya mengikuti kebetulan jalan kami searah. Pertama di prambanan ini, kami mengunjuni candi rara jograng. Disana ada banyak candi dengan berbagai namanya. Namun, tidak semua candi masih utuh dan yang terbesar bernama candi siwa yang masih kokoh berdiri pasca gempa 2006 silam. Kami bisa memasuki candi tersebut dengan menggunakan helm karna takut terbentur dinding atap candi yang jaraknya tidak jauh dari kepala kami. Puas berkeliling, teman ku menantang ku untuk berlomba. Lombanya simple “siapa yang paling banyak ngobrol sama tourist asing dia yang menang”. Aku bilang “siapa takut....” Padahal aku hanya ingin ngerjain dia aja, eh dia langsung bergegas menghampiri tourist asing dari french. Aku ga ketinggalan buat ngerekam dia lagi ngobrol sama tourist itu dan aku upload videonya di FB hahaha... setelah itu kita lanjut keliling candi lalu kita pindah ke musium Melihat - lihat foto waktu candi masih megah dan sedang di renovasi. Di musium aku liat miniatur peta wilayah candi prambanan, ternyata ada candi lain di sini yaitu candi kalasan, candi bubrah, dan candi sewu yang konon kelanjutan cerita dari candi rara jograng. Aku jadi penasaran dan ingin mengunjunginya satu persatu. Namun hari sudah sore, kami beranjak ke mushola untuk shalat ashar terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan. Selesai shalat kami langsung berjalan menuju candi kalasan lalu candi bubrah dan terakhir candi sewu. Ketiga candi ini sudah tidak utuh yang paling parah adalah candi bubrah yang sudah rata dengan tanah. Amat di sayangkan, candi sewu pun sudah kehilangan ratusan candi di sekelilingnya sehingga kita dapat menghitung sisa dari candi tersebut yang masih kokoh. Tentu saja yang kokoh itu adalah yang paling besar mungkin karna besarnya sehigga tumpukan batu batu menjadi kuat karna beratnya dan saat gempa tidak terjadi geseran - geseran yang berarti pada susunan candi. Terakhir kita ingin berfoto berdua dan kami menjumpai sepasang tourist yang ketika kami tanya, ternyata mereka berasal dari negara polandia. kami berbincang sedikit dan meminta mereka untuk memfoto kami. hehe lumayan dpt pengalaman ketemu, ngobrol,  juga di fotoin sama bule polandia... Setelah itu kami pulang karna hari sudah sore. Sebelum pulang aku ga ketinggalan beli souvenir buat kenang -  kenangan. Aku membeli kaos yang harganya lumayan murah hanya Rp.15.000/potong aku membeli 3 kaos tapi sayangnya teman ku ga mau belanja, aku ngerasa ga enak juga ma dia, aku belanja sendirian tp dia ga,  Akhirnya sebagai pengganti rasa ga enak ku, aku mengajaknya untuk makan malam dan aku yang teraktir. Saat itu aku makan dekat kosan kami, makannya sederhana cuma nasi goreng dan bakmi jawa yang harganya sama yaitu Rp.12.000,- .Selepas makan malam kami pun pulang dengan rasa senang dan sedkit kekecewaan karna kondisi candi yang tak seutuh dulu dan kami pun beristirahat di rumah kami masing masing.



Memories of Prambanan...

0 komentar:

Post a Comment

Loading...
Please wait...